Sial Itulah kata pertama yang akan aku katakan kalau kamu tanya bagaimana kabarku hari ini. Sungguh aku sudah seperti membenci semua yang berkaitan dengan hidupku, separuh dari manusia yang kukenal, dan semua pekerjaanku yang menggunung bak cucian akhir minggu. Ah ya, cucian itu juga aku benci. Siang hari ini aku meninggalkan tikus kesayanganku di meja selasar tanpa sadar, ya benar tanpa sadar kalau sadar aku sudah mengambilnya dan menyimpannya di tasku. Sialnya lagi, sore harinya aku baru menyadari hilangnya tikusku setelah sampai di kos dan leyeh-leyeh sesukaku. Aku lalu bergegas kembali ke kampus, berharap tikus itu masih ada di meja itu dengan pengharapan yang seminimal mungkin, biar tidak kecewa. Itulah permulaanya. Jangan ditanya kenapa aku begitu sebal saat tikusku hilang, dia adalah beda berharga kedua setelah laptopku. Kalau laptop adalah sasaran tembak, tikusku itu senjatanya. Terus kalau tikusku hilang, aku harus menembak pakai apa? Bisa-bisa malah granat yang aku
Bismillahirrahmanirrahiim.. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, ” Seseorang mati karena tersandung lidahnya Dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya Sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan .” Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” ( Muttafaq ‘alaih : Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47) Sebagian ulama berkata, “Seandainya kalian yang membelikan kertas untuk para malaikat yang mencatat amal kalian, niscaya kalian akan lebih banyak diam daripada berbicara.” image from designdakwahislamindonesia.blogspot.com Content from : muslimah.or.id